SAKIT YANG
MENDALAM
Kehidupan ini tidak terlepas dari komunikasi dan
interaksi sesama manusia. Dalam islam disebut dengan hablum minannas yang artinya hubungan manusia
dengan manusia. Tak satupun manusia yang bisa hidup sendiri.
Ada yang mengatakan bahwa aku bisa hidup sendiri
tanpa bantuan orang lain! Lantas ada yang menyahut “engaku makan? apakah
makanan itu hasil dari kau membuatnya? Tentu tidakkan. Yang kau makan semua
berbahan dari alam, ditanam oleh petani kemudian diolah oleh pabrik makanan dan
engkapun membeli lalu memakannya” seketika orang itu terdiam.
Lalu dengan kemegahan rumahmu ini apakah kau yang
menciptakan bahan-bahan bangunan, tukangnya? Tidakkan. Semua ada yang
memproduksinya, dengan banyaknya uangmu lalu kau membelinya dan mengatakan
semua itu kau mampu hidup sendiri tanpa bantuan orang lain?
Ingatlah bahwa selama kita hidup atau apapun yang
hidup di muka bumi ini saling berkiatan, saling berkesinambungan dan saling
membutuhkan satu sama lainnya. Tidak ada yang mampu hidup sendiri dimuka bumi
ini.
Selain itu hal demikian merupakan hal yang sombong
juga. Menjaga silaturahmi, komunikasi dan rasa kekeluargaan dilingkungan
masyarakat sangatlah penting. Jangan sekali-kali memutus tali persaudaraan
dengan alasan sakit hati.
Yaa manusiawi bahwa manusia memiliki rasa sakit
hati. Namun coba kita memandang dari sudut panda nabi besar kita Muhammada Saw
yang selalu memiliki hati yang mulia. Bukankah beliau Nabi yang wajib kita
ikuti ajarannya? Seyognya seperti itu. Namun, kita lalai akan itu semua.
Menganggap dengan tercurahkannya rasa sakit hati membuat masalah selesai.
Tidak! Semua akan menjadi bertambah dan tumbuh dimana-mana.
Rasanya sulit memiliki jiwa seperti Nabi Muhammad
Saw. Yaa benar! Ungkapan yang tidak salah. Namun lebih baik kita memiliki cara
pandang seperti Nabi Muhammad, tidaklah sama sepertinya, mendekati 1% saja itu
sudah lebih baik daripada tidak sama sekali.
Mungkin diantara kita pernah berbuat kebaikan,
bahkan kebaikan itu menjadi besar dan dirasakan oleh orang banyak serta terjadi
bertahun-tahun lamanya. Sebuah kebangaan untuk dirinya yang berada diposisi
itu. Ingin rasanya menceritakan kebaikan yang tumbuh besar itu kehalayak ramai.
Masih mampu mengerem diri, bahwa akan sirna semua
kebaikan itu jika diceritakan. Tapi apalah daya jika rasa sakit hati sudah
muncul ketika yang merawat kebaikan itu menginjak-injak harga diri, keluarga,
anak yang menanam kebaikan itu. Seketika semua seolah-olah seperti gunung api
yang memuntahkan lahar panas. Menyebar kesulurh desa, menjadikan desa itu
terkena musibah yang sangat dahsyat.
Kedahsyatan ini sampai menyebar luas hingga ke
kecamatan, bahkan ke kabupaten. Menjadikan letusan gunung ini musibah yang
diingat oleh sipenanam kebaikan itu.
Ohh yaa! Ini sering terjadi dilingkungan kita lo.
Coba diingat kembali, banyak kebaikan yang dilakukan teman, sahabat, keluarga
yang pernah mereka ceritakan ke kita. Dari awal hingga akhir prosesnya
hinggalah saat ini.
Diungkit kembali semunya, semua meluap karna rasa
sakit hati, tidak terima, bahkan merasa dirinya dilupakan dari sejarah kebaikan
itu. Ya manusia banget. Tapi,tapi ini yaa, jangnlah kita menjadi bagian dari
kejadian ini.
Boleh benci dan boleh marah, namun hanya kali itu.
Cobalhkan memaafkan diri sendiri dan mereka, kembali ketujuan hidup. Bahwa
tujuan hidup adalah mencari bekal sebanyak-banyak untuk perjalanan yang amat
jauh dan melelahkan yaitu perjalan setelah kita tidak dapat menghirup udara dan
tak bisa melihat dunia dan seisinya.
Insyallah jika kita kembali kearah tujuan hidup
yaitu mencari bekal, maka maslah-masalah yang dihadapi selama di dunia ini
hanyalah kerikil kecil yang menghalangi bertambahnya bekal yang kita kumpulkan.
Ayokk kembali kemode awal, jangan sampai kita lalai.
Kita selalu ingat bahwa Allah adalah tuhan yang maha pengasih lagi maha penyangan.
Terus meminta pertolongan kepadanya bahkan untuk diselamatkan dari godaan dunia
yang fana, dan diselamatkan dari siksa kubur dan kejamnya api neraka.
Nauzubillaminzalik.
Image: https://id.pinterest.com/pin/1072841942463975249/
Writer: Abang Dha
Ayokk
ReplyDeletesangat menginspirasi saya🔥🔥🔥
ReplyDeletewahh-wah
ReplyDeletePost a Comment
Tuliskan komentar anda dengan bahasa yang santun, sopan dan bijak